Penanganan Autis
Penanganan perilaku, pendidikan dan medikasi terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan berperilaku anak penyandang ASD, bahkan memungkinkan beberapa anak penyandang ASD untuk berfungsi mendekati normal, belum ada obat yang dapat ‘menyembuhkan’ gangguan ini. Penanganan pada anak penyandang ASD diarahkan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki anak serta menolong anak dan keluarga untuk mengatasi dan hidup dengan gangguan ini secara lebih efektif.
Penanganan yang diberikan, disesuaikan dengan gejala yang diperlihatkan oleh penyandang ASD. Anak penyandang ASD yang memiliki inteligensi rata-rata, mampu berkomunikasi dan tidak memiliki perilaku repetitif atau melukai diri sendiri maupun orang lain akan berbeda fokus penanganannya dengan anak penyandang ASD yang memiliki mental retardasi, tidak berbicara, serta memiliki perilaku melukai diri sendiri maupun orang lain.
Anak penyandang ASD yang memiliki mental retardasi akan membutuhkan pengawasan dan bantuan untuk menjalani rutinitas sehari-hari seumur hidupnya. Strategi penanganan untuk anak-anak ini biasanya menekankan pada menghilangkan perilaku yang berbahaya, melukai diri sendiri maupun orang lain. Mendorong keterampilan bantu diri (misalnya membersihkan diri setelah buang air kecil/besar atau cara menggunakan kamar mandi, mandi/merawat tubuh/berpakaian, makan dan minum sendiri), kepatuhan pada peraturan atau permintaan sederhana, munculnya perilaku emosional dan sosial yang sederhana, mengkomunikasikan/mengutarakan kebutuhannya, bermain.
Seiring dengan anak bertambah dewasa, penanganan berfokus pada pengajaran mengenai keterampilan domestik (rumah tangga) atau yang berhubungan dengan pekerjaan sederhana untuk menyiapkan mereka hidup sendiri dengan pengawasan. Dalam menghadapi orangtua dari anak penyandang ASD yang low-functioning ini, kita mesti berhati-hati untuk tidak mendorong pengharapan yang berlebihan akan ada kemajuan yang pesat dari anak dan tidak juga mendorong pesimisme yang berlebihan. Yang penting menghargai setiap kemajuan anak, betapapun perlahan-lahannya, serta menikmati hidup bersama anak yang memiliki keunikan ini
Diposting oleh
ocha
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar