Psikologi Kelompok
Psikologi kelompok adalah ilmu yg berkaitan dgn perilaku kelompokdan merupakan salah satu bagian dari psikologi sosial dan selanjutnya merupakan ilmu yang berkaitan dg interaksi manusia. Buku ini mengupas mulai dari pengertian dan ciri kelompok, komunikasi maupun prasangka dalam kelompok, hingga negosiasi untuk menyelesaikan konflik.
Psikologi Kelompok
1. Psikologi kelompok dari segi persepsi berdasarkan asumsi bahwa anggota kelompok sadar dan mempunyai persepsi bersama akan hubungan mereka dengan anggota lain.
Misalnya adalah definisi yang dikemukakan oleh Smith, 1945 (dalam Shaw,1979:4):
We may define a social group as a init consisting of a plural number of separate organisms (agents)who have a collective perception of their unity and who have the ability to act or are acting in a unitary manner loward their environment.
Dalam hal ini, Smith menggunakan istilah social group sebagai suatu unit yang terdiri atas beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan mereka.
2. Pengertian yang didasarkan pada motivasi misalnya dikemukakan oleh Bass (dalam Shaw,1979:7), “We define group as a collection of individual whose existence as a collection is rewarding to the individuals.” Titik berat pengertian lebih pada adanya rewarding dari kelompok terhadap individu-individu yang ada dalam kelompok. Bass menggunakan istilh group bukan social group.
3. Pengertian kelompok atas dasar tujuan adalah dekat dengan definisi atas dasar motivasi. Misalnya, pengertian kelompok yang dikemukakan oleh Mills (dalam Shaw,1979:8) menyatakan, “Just what are these small groups we are referring to? To put it simply, they are units composed of two or more personts who come into contact for purpose and who consider the contact meaningful.” Dari apa yang disimpulkan oleh Mills, kesimpulannya adalah titik berat dalam pengertian psikologi kelompok dilihat dari adanya purpose atau tujuan dan memandang kontak dalam kelompok adalah meaningful.
Oleh karena itu, seperti telah dipaparkan sebelumnya tinjauan atas dasar tujuan tidak jauh berbeda dengan tinjauan atas dasar motivasi. Dalam hal ini, Mills menggunakan istilah the small group, bukan social group atau hanya group.
4. Pengertian kelompok yang dilihat dari segi interdependensi, yaitu saling bergantung satu dengan yang lain. Misalnya adalah definisi yang dikemukakan oleh Fiedler (dalam Shaw, 1979:9), yaitu: By this terms (group) we generally mean a set of individuals who share a common fate, that is who are interdependent in the sense that an event which affects one member is likely to affect all. Apabila kita analisis pandangan atas dasar interdependensi tidaklah jauh berbeda dengan pandangan atas dasar ineraksi.
5. Contoh pandangan atas dasar interaksi dapat dikemukakan sebagai berikut: A group is a number of people in interaction with one another, and it is this interaction processthat distinguishes group from an aggregate (Bonner dalam Shaw, 1979:10).
6. Pengertian kelompok atas dasar struktur dapat mengambil contoh pendapat dari Sherif dan Sherif sebagai berikut: A group is a social unit which consist a number of individuala who stand in (more or less) definite status and roles relationships to one another and which possesses a set of values or norms of its own regulating the behavior of individual members, at last in matter of consequence to group (Sherif dan Sherif, 1956 dalam Johnson dan Johnson, 2000).
Diposting oleh
ocha
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar